Mencegah Downtime Basis Data: Penyebab dan Solusi

Pelajari apa itu database downtime, jelajahi penyebab umumnya seperti kegagalan perangkat keras, masalah perangkat lunak, dan ancaman keamanan siber, serta temukan strategi efektif untuk mencegah downtime, termasuk pemantauan waktu nyata, cadangan berkala, dan arsitektur ketersediaan tinggi.

download-icon
Unduh Gratis
untuk VM, OS, DB, File, NAS, dll
zahiyah

Updated by Zahiyah on 2025/08/11

Daftar Isi
  • Apa Itu Gangguan Database?

  • Penyebab Umum Downtime

  • Cara Mencegah Gangguan Database?

  • Lindungi Basis Data dengan Vinchin Backup & Recovery

  • Database Downtime FAQs

  • Kesimpulan

Basis data adalah tulang punggung dari hampir setiap aplikasi dan layanan. Baik untuk menyimpan catatan pelanggan, menjalankan aplikasi web, atau mendukung analisis data berskala besar, permintaan terhadap basis data yang berkinerja tinggi dan selalu tersedia sangatlah besar. Sayangnya, waktu tidak beroperasinya basis data dapat berdampak buruk bagi bisnis, menyebabkan kehilangan data, pendapatan yang hilang, masalah produktivitas, hingga hilangnya kepercayaan pelanggan.

Apa Itu Gangguan Database?

Gangguan database mengacu pada periode ketika database tidak tersedia bagi pengguna atau aplikasi. Hal ini bisa terjadi secara sengaja (untuk pemeliharaan) atau tidak terduga karena kegagalan atau faktor eksternal. Gangguan mengganggu operasi normal, membatasi akses data, menghentikan layanan, atau bahkan dapat menyebabkan data rusak. Ada dua jenis gangguan utama:

Waktu Henti Terencana: Biasanya melibatkan pemeliharaan, pembaruan, atau peningkatan yang dijadwalkan. Meskipun waktu henti terencana bertujuan untuk mengurangi gangguan melalui penjadwalan dan pemberitahuan yang cermat, hal ini tetap dapat memengaruhi ketersediaan secara sementara.

Downtime Tidak Terencana: Disebabkan oleh kejadian tak terduga seperti kegagalan perangkat keras, serangan siber, bug perangkat lunak, atau kesalahan konfigurasi. Insiden-insiden ini bisa lebih mengganggu dan berpotensi lebih lama berlangsungnya.

Terlepas dari jenisnya, waktu henti basis data dapat menyebabkan dampak operasional dan finansial yang signifikan.

Penyebab Umum Downtime

Untuk mengurangi downtime, memahami penyebab umumnya sangatlah penting. Pelaku utamanya meliputi:

I. Penyebab Perangkat Keras  

Penyebab perangkat keras merupakan salah satu alasan umum terjadinya waktu henti basis data. Perangkat perangkat keras server seperti memori, hard drive, CPU, dan sebagainya dapat menyebabkan waktu henti basis data jika mengalami gangguan. Misalnya, jika memori server bermasalah, hal ini dapat mengganggu proses pembacaan dan penulisan data basis data, sehingga menyebabkan waktu henti. Demikian pula, kegagalan hard drive dapat menyebabkan kehilangan data atau kerusakan data, sehingga basis data tidak dapat beroperasi secara normal.

II. Penyebab Perangkat Lunak  

Masalah perangkat lunak merupakan penyebab umum lainnya dari waktu henti basis data. Jika perangkat lunak sistem basis data mengalami malfungsi atau terganggu, hal ini dapat menyebabkan waktu henti. Misalnya, jika sistem operasi gagal, maka dapat mempengaruhi operasi sistem basis data; jika perangkat lunak sistem basis data bermasalah, maka dapat menghalangi basis data memberikan layanan normalnya. Selain itu, jika basis data diserang malware atau virus, juga dapat menyebabkan waktu henti.

III. Kesalahan Manusia 

Kesalahan manusia merupakan alasan lain dari waktu henti basis data. Misalnya, jika seorang administrator melakukan pemeliharaan secara tidak tepat, hal ini dapat menyebabkan hilangnya data atau kerusakan data, yang mengakibatkan waktu henti. Selain itu, pengaturan basis data yang tidak tepat juga dapat mencegah basis data memberikan layanan secara normal.

IV. Ancaman Keamanan Siber

Malware, ransomware, dan serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) dapat menghancurkan akses database dan menyebabkan waktu henti sementara sistem terganggu atau selama proses pemulihan.

Cara Mencegah Gangguan Database?

Berikut beberapa metode dan saran umum untuk mengatasi gangguan database:

1. Pemantauan Waktu Nyata

Pemantauan waktu nyata adalah kunci untuk mencegah waktu henti server basis data. Administrator dapat menggunakan alat atau modul pemantauan bawaan untuk memantau kinerja server, perangkat keras, jaringan, dan aspek lainnya.

Selama pemantauan, jika terdeteksi adanya ketidaknormalan, administrator harus segera mendiagnosis masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah yang sesuai berdasarkan hasil temuan. Langkah-langkah umum yang dilakukan antara lain, namun tidak terbatas pada: me-restart server, pemecahan masalah sistem, memperbaiki perangkat keras yang rusak, balancing beban, dan sebagainya.

2. Cadangan Berkala

Pencadangan berkala sangat penting untuk mencegah kehilangan data dalam kasus gangguan database. Administrator harus secara berkala melakukan pencadangan data pada server dan menyimpan data cadangan di lokasi yang aman seperti server jarak jauh atau  penyimpanan awan.

Frekuensi cadangan harus ditentukan berdasarkan jumlah data dan frekuensi pembaruan server. Beberapa organisasi mungkin memerlukan pencadangan setiap beberapa jam, sedangkan yang lain mungkin menganggap pencadangan harian sudah cukup. Selain itu, data cadangan harus dipertahankan semaksimal mungkin kesinkronannya dengan data terkini sehingga apabila terjadi gangguan pada server, administrator dapat segera memulihkan data.

3. Arsitektur High Availability

Bagi perusahaan yang penggunaan databasenya sering, penerapan arsitektur high availability dapat secara efektif mengurangi dampak dari gangguan server. Dengan arsitektur tersebut, saat salah satu server mengalami gangguan, server lainnya dapat langsung mengambil alih, memastikan tidak ada data yang hilang dan operasional bisnis dapat terus berjalan normal.

Arsitektur ketersediaan tinggi yang umum mencakup, namun tidak terbatas pada, replikasi master-slave, replikasi master-master, dan pengelompokan (clustering). Saat menggunakan arsitektur-arsitektur ini, administrator perlu melakukan konfigurasi dan pengujian yang tepat untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan efisiensi sistem.

4. Peralatan Hardware

Peralatan perangkat keras adalah salah satu penyebab utama server mengalami downtime. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan kualitas dan stabilitas perangkat keras yang digunakan sebaik mungkin. Pembaruan dan optimasi perangkat keras juga sangat penting; administrator harus memperbarui komponen perangkat keras seperti hard drive dan memori sesuai dengan penggunaan server agar dapat memastikan operasi server tetap aman dan stabil.

5. Meningkatkan Kesadaran Karyawan

Perusahaan harus meningkatkan kesadaran karyawan dengan memperkuat pendidikan keamanan dan pelatihan keterampilan. Karyawan harus memahami prinsip operasi server, mengenali saat server mengalami masalah, dan melaporkan masalah tersebut kepada atasan secara tepat waktu. Selain itu, karyawan juga harus secara berkala melakukan pemeliharaan dan layanan sistem, seperti membersihkan cache server dan menerapkan pembaruan serta patch, untuk secara efektif mengurangi risiko gangguan server.

Downtime server bisa sangat mengganggu, tetapi jika perusahaan menerapkan solusi yang tepat, memperkuat manajemen terkoordinasi, dan membangun sistem basis data yang kuat serta andal, mereka dapat secara signifikan mengurangi kerugian potensial. Ke depannya, bisnis harus terus menjelajahi dan menerapkan teknologi-teknologi baru untuk melindungi keamanan datanya.

Lindungi Basis Data dengan Vinchin Backup & Recovery

Vinchin Backup & Recovery menyediakan perlindungan menyeluruh untuk basis data, memberikan jaminan ganda bagi lingkungan virtual. Produk ini mendukung Oracle DB, MySQL, SQL Server, PostgreSQL, Postgres Pro, dan MariaDB dengan kemampuan backup dan pemulihan yang kuat. Solusi ini mengintegrasikan semua fitur dalam satu konsol berbasis web, memudahkan pengelolaan backup dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI yang kompleks. Pengguna dapat menerapkan strategi backup penuh, diferensial, inkremental, dan log transaksi, mengurangi penggunaan penyimpanan hingga 70% tanpa memengaruhi sumber daya CPU produksi.

Ini juga mengoptimalkan efisiensi cadangan dengan menggabungkan mekanisme canggih seperti Oracle rMAN+SBT, SQL Server VDI, dan teknologi cadangan panas MySQL, meminimalkan konsumsi sumber daya. Pemeriksaan konsistensi otomatis dan transmisi multi-threading semakin meningkatkan keandalan dan kecepatan cadangan bagi pengguna SQL Server dan Oracle.

Untuk membuat tugas cadangan basis data, silakan pergi ke halaman Physical Backup > Database Backup > Backup :

1. Pilih database yang perlu dicadangkan.

Buat cadangan basis data

2. Pilih node cadangan tempat Anda ingin data cadangan diproses dan disimpan.

Buat cadangan basis data

3. Konfigurasikan strategi cadangan sesuai kebutuhan Anda.

Buat cadangan basis data

4. Tinjau dan konfirmasi pengaturan.

Buat cadangan basis data

Klik tombol di bawah ini untuk mencoba uji coba gratis Vinchin selama 60 hari dan rasakan solusi pencadangan dan pemulihan data yang efisien serta andal!

Database Downtime FAQs

1. Q: Apa itu ketersediaan tinggi basis data (HA)?

Keandalan tinggi basis data mengacu pada sistem dan konfigurasi yang dirancang untuk memastikan basis data tetap beroperasi dan dapat diakses dengan waktu tidak beroperasi yang minimal, sering dicapai melalui redundansi, mekanisme failover, dan pengimbangan beban.

2. T: Apa itu redundansi database?

Redundansi database melibatkan pembuatan dan pemeliharaan salinan database secara ganda untuk memastikan ketersediaan terus-menerus dan pemulihan cepat dalam kasus terjadi kegagalan. Hal ini membantu meminimalkan waktu henti dan memastikan konsistensi data.

Kesimpulan

Downtime basis data tetap menjadi salah satu tantangan paling signifikan bagi operasional TI dan bisnis. Memahami penyebabnya serta menerapkan strategi pencegahan dan mitigasi yang kuat sangat penting untuk menjaga ketersediaan data dan kelangsungan bisnis.

Bagikan di:

Categories: Database Backup